Medan - Setelah menempuh perjalanan di atas 300 km,
mobil-mobil Mazda CX-5 2.500 cc atau 2.5L akhirnya tidak sanggup lagi
melaju dengan 25 liter bahan bakarnya
Ada 9 mobil yang mengikuti ajang pengujian Mazda CX-5 yang bertajuk E-Halt Challenge Sumatera Utara ini.
Masing-masing
mobil diisi oleh 2 jurnalis nasional. Perjalanan dimulai dari kota
Medan, Danau Toba, Medan, mobil hanya diisi BBM 25 liter dengan jenis
Pertamax, disitu awak media ditantang untuk menghabiskan bahan bakar
sampai dengan jarak terjauh.
Mulanya 2 mobil tumbang di daerah
Air Terjun Si Pisopiso. Mobil pertama dengan nomor urut 9 berhasil
menempuh jakak 323,4 km dan mobil kedua yang tumbang berhasil menempuh
jarak 331 km dengan bensin 25 liternya.
Setelah melewati air
mancur Si Pisopiso, mobil yang lain mulai berguguran sampai akhirnya
yang paling jauh yakni mobil dengan nomor urut 1 yang berhasil menempuh
jarak sejauh 380,5 km dan konsumsi bahan bakarnya rata-rata 1 liter
untuk 15,25 km.
Angka ini pastinya lebih boros rendah dari konsumsi bahan bakar Mazda CX-5 bermesin 2.000 cc yang mencapai 1:19,8 atau 1 liter untuk 19,8 km.
Terjauh kedua diraih oleh mobil dengan nomor urut 3 yang berhasil
melambung sejauh 367,4 km dengan konsumsi bahan bakar 1 liter untuk
14,69 km dan terjauh ketiga dihuni oleh mobil nomor urut 8 dengan jarak
tempuh 360,7 km dan konsumsi bahan bakarnya 1 liter untuk 14,43 km.
Sekedar
informasi, selama perjalanan di dalam mobil seperti AC, radio dan lain
sebagainya harus diaktifkan dengan normal, AC disetting 25 derajat.
Untuk pengendaraan itu sendiri rata-rata dikemudikan dengan kecepatan
maksimal 60 km/jam.
Kondisi jalan dari kota Medan menuju Danau
Toba juga sangat beragam, mulai dari berkelok-kelok turunan dan tanjakan
semuanya bisa dilalui oleh CX-5 dengan baik. Efisiensi bahan bakarnya
juga cukup irit karena didukung dengan adanya teknologi Skyactiv-G dan
berbagai fitur modern lainnya.
Jl. Soekarno Hatta 323 Bandung Sales, Service, Sparepart + Body Repair Tlp. 0813 2018 0053 _ WA/LINE 0818 0205 8153
ZOOM ZOOM
Test Drive, Trade-in, Simulasi Kredit, Info Diskon, dll
DISKON NEGO SAMPE DEAL
Info:
Guntur Utoeyz
Tlp. 0813 2018 0053 _ WA/LINE 0818 0205 8153
Kamis, 01 Agustus 2013
2018, 80% Mobil Mazda di Indonesia Sudah Pakai SKYACTIV
Medan - Di Jepang Mazda Motor Corporation (MMC) tengah
meningkatkan kapasitas produksi untuk transmisi dengan teknologi
SKYACTIV dari 750 ribu unit menjadi 1.114.000 unit.
Peningkatan produksi ini mulai berlaku pada bulan Juli tahun depan untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan mobil-mobil bermesin SKYACTIV.
Menanggapi hal tersebut Senior Marketing Manager PT Mazda Motor Indonesia (MMI) Astrid Ariani Wijana mengatakan kalau itu memang merupakan rangkaian jangka panjang dari Mazda Motor Corporation (MMC) karena ditargetkan sampai 5 tahun nanti tepatnya di 2018, 80 persen produk Mazda akan menggunakan teknologi SKYACTIV.
"Jadi semua kendaraan Mazda yang dijual diseluruh dunia termasuk Indonesia nantinya akan menggunakan SKYACTIV Technology. SKYACTIV teknology ini juga merupakan teknologi masa depan Mazda," ujar Astrid saat berbincang dengan detikOto di sela acara Sumatera E-Halt Challenge di Medan, Sumatera Utara, Rabu (3/7/2013), Kamis malam.
Ditambahkannya, saat ini produk Mazda yang ada di Indonesia yang sudah menggunakan teknologi SKYACTIV adalah Mazda6 dan CX-5. Kedepannya akan banyak lagi yang akan menggunakan SKYACTIV ini.
"Sesuai dengan rencana Mazda di Jepang, di Indonesia pun akan seperti itu, lambat laun semuanya akan menggunakan teknologi SKYACTIV," tuntasnya.
Peningkatan produksi ini mulai berlaku pada bulan Juli tahun depan untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan mobil-mobil bermesin SKYACTIV.
Menanggapi hal tersebut Senior Marketing Manager PT Mazda Motor Indonesia (MMI) Astrid Ariani Wijana mengatakan kalau itu memang merupakan rangkaian jangka panjang dari Mazda Motor Corporation (MMC) karena ditargetkan sampai 5 tahun nanti tepatnya di 2018, 80 persen produk Mazda akan menggunakan teknologi SKYACTIV.
"Jadi semua kendaraan Mazda yang dijual diseluruh dunia termasuk Indonesia nantinya akan menggunakan SKYACTIV Technology. SKYACTIV teknology ini juga merupakan teknologi masa depan Mazda," ujar Astrid saat berbincang dengan detikOto di sela acara Sumatera E-Halt Challenge di Medan, Sumatera Utara, Rabu (3/7/2013), Kamis malam.
Ditambahkannya, saat ini produk Mazda yang ada di Indonesia yang sudah menggunakan teknologi SKYACTIV adalah Mazda6 dan CX-5. Kedepannya akan banyak lagi yang akan menggunakan SKYACTIV ini.
"Sesuai dengan rencana Mazda di Jepang, di Indonesia pun akan seperti itu, lambat laun semuanya akan menggunakan teknologi SKYACTIV," tuntasnya.
Pertamax Jarang di Daerah, Bagaimana Nasib Mobil Berkompresi Tinggi?
Medan - Sudah bukan rahasia lagi, kalau BBM non subsidi seperti Pertamax di daerah sangat langka.
Saat detikOto berkendara di kota Medan menuju Danau Toba, Sumatera Utara, hampir setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Pertamina yang berada di daerah sekitar tidak menjual bahan bakar jenis Petamax.
Memang kalau di kota Medannya itu sendiri banyak SPBU yang menjual Pertamax. Tapi untuk di daerah-daerah tertentu, terutama sepanjang perjalanan dari kota Medan ke Parapat, Danau Toba, Berastagi dan daerah lainnya disekitar sulit menemukan Pertamax.
Sedangkan Mazda pernah mengklaim kalau mobilnya terutama CX-5 harus meminum BBM minimal dengan RON 90, karena mobil ini memiliki rasio kompresi yang tinggi (13:1). Lalu bagaimana jika konsumen Mazda terutama di Medan yang akan mengisi BBM dengan RON 90?
Direktur Utama Mazda Medan, Pin Hong menuturkan memang di daerah sulit untuk menemukan bahan bakar Pertamax dan pada dasarnya memang Mazda Medan juga meenyarankan kepada setiap konsumennya untuk selalu menggunakan bahan bakar dengan RON minimal 90.
"Setiap konsumen memang kami beritahu kalau harus menggunakan BBM yang bagus. Karena tidak mungkin kami menyuruh gunakan Premium karena kalau kami nyuruh otomatis kalau mesinnya kenapa-kenapa tanggung jawab kami," kata Pin Hong saat berbincang dengan detikOto.
Lalu bagaimana dengan konsumen Mazda di Medan yang berada di daerah atau mereka sedang pergi ke suatu daerah lalu tidak menemukan BBM jenis Pertamax, apakah boleh menggunakan BBM jenis premium?
"Kami tidak menyarankan dan menganjurkan tapi kalau memang situasinya mendesak sesekali boleh, asal jangan keterusan menggunakan BBM premium," tegasnya.
Ditambahkanya, jika terus menerus menggunakan BBM premium mesinnya akan mengalami masalah dan kalau mengalami masalah Mazda tidak akan menanggunnya.
"Karena kami tidak pernah menyarankan semuanya tergantung ke konsumennya itu sendiri, tapi kalau sesekali dan tidak berulang-ulang tidak akan ada masalah," pungkasnya.
Saat detikOto berkendara di kota Medan menuju Danau Toba, Sumatera Utara, hampir setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Pertamina yang berada di daerah sekitar tidak menjual bahan bakar jenis Petamax.
Memang kalau di kota Medannya itu sendiri banyak SPBU yang menjual Pertamax. Tapi untuk di daerah-daerah tertentu, terutama sepanjang perjalanan dari kota Medan ke Parapat, Danau Toba, Berastagi dan daerah lainnya disekitar sulit menemukan Pertamax.
Sedangkan Mazda pernah mengklaim kalau mobilnya terutama CX-5 harus meminum BBM minimal dengan RON 90, karena mobil ini memiliki rasio kompresi yang tinggi (13:1). Lalu bagaimana jika konsumen Mazda terutama di Medan yang akan mengisi BBM dengan RON 90?
Direktur Utama Mazda Medan, Pin Hong menuturkan memang di daerah sulit untuk menemukan bahan bakar Pertamax dan pada dasarnya memang Mazda Medan juga meenyarankan kepada setiap konsumennya untuk selalu menggunakan bahan bakar dengan RON minimal 90.
"Setiap konsumen memang kami beritahu kalau harus menggunakan BBM yang bagus. Karena tidak mungkin kami menyuruh gunakan Premium karena kalau kami nyuruh otomatis kalau mesinnya kenapa-kenapa tanggung jawab kami," kata Pin Hong saat berbincang dengan detikOto.
Lalu bagaimana dengan konsumen Mazda di Medan yang berada di daerah atau mereka sedang pergi ke suatu daerah lalu tidak menemukan BBM jenis Pertamax, apakah boleh menggunakan BBM jenis premium?
"Kami tidak menyarankan dan menganjurkan tapi kalau memang situasinya mendesak sesekali boleh, asal jangan keterusan menggunakan BBM premium," tegasnya.
Ditambahkanya, jika terus menerus menggunakan BBM premium mesinnya akan mengalami masalah dan kalau mengalami masalah Mazda tidak akan menanggunnya.
"Karena kami tidak pernah menyarankan semuanya tergantung ke konsumennya itu sendiri, tapi kalau sesekali dan tidak berulang-ulang tidak akan ada masalah," pungkasnya.
Mazda: CX-5 2.5 Liter Performanya Seperti Mesin Diesel
Medan - Mazda CX-5 generasi terbaru hadir dengan mesin
bensin 2.5 liter. Mazda mengklaim kalau mesinnya ini memiliki karakter
seperti layaknya mesin diesel. Apa yang menjadikan mesin bensin 2.5
liter di CX-5 seperti mesin diesel?
Product Planning PT Mazda Motor Indonesia (MMI) Ari Tristianto Wibowo menuturkan ada satu karakter yang menjadikan mesin bensin 2.5 liter di CX-5 seperti mesin diesel. Itu hanya terjadi di Mazda.
"Maksimumnya, torsi 250 Nm sudah bisa diraih di 3.250 RPM, tapi CX-5 2.5 liter ini sudah bisa diraih di 1.500 RPM dan mencapai 210 Nm," kata Ari saat berbincang dengan detikOto di sela acara Sumatera E-Halt Challenge di Medan, Sumatera Utara, Rabu (3/7/2013).
"Jadi karakternya sudah seperti mesin diesel, sudah enak dibawa," timpalnya.
Kenapa demikian? Ari menjelaskan kalau itu terjadi karena tingginya kompresi dan teknologi Skyactiv yang ditanam di CX-5.
"Secara grafiknya, CX-5 2.5 liter sama seperti Mazda6 hanya saja bedanya di final gear karena perbedaan diameter pada rodanya saja dan inilah teknologi kami yang canggih," tuntasnya.
Product Planning PT Mazda Motor Indonesia (MMI) Ari Tristianto Wibowo menuturkan ada satu karakter yang menjadikan mesin bensin 2.5 liter di CX-5 seperti mesin diesel. Itu hanya terjadi di Mazda.
"Maksimumnya, torsi 250 Nm sudah bisa diraih di 3.250 RPM, tapi CX-5 2.5 liter ini sudah bisa diraih di 1.500 RPM dan mencapai 210 Nm," kata Ari saat berbincang dengan detikOto di sela acara Sumatera E-Halt Challenge di Medan, Sumatera Utara, Rabu (3/7/2013).
"Jadi karakternya sudah seperti mesin diesel, sudah enak dibawa," timpalnya.
Kenapa demikian? Ari menjelaskan kalau itu terjadi karena tingginya kompresi dan teknologi Skyactiv yang ditanam di CX-5.
"Secara grafiknya, CX-5 2.5 liter sama seperti Mazda6 hanya saja bedanya di final gear karena perbedaan diameter pada rodanya saja dan inilah teknologi kami yang canggih," tuntasnya.
Mazda Bakal Luncurkan Biante Granz Skyactiv Tahun Ini
Medan - Diam-diam pabrikan mobil Mazda tengah
menyiapkan kehadiran Multi Purpose Vehicle (MPV) Biante generasi terbaru
untuk pasar Indonesia. Generasi anyar ini bernama Biante Granz Skyactiv
dan siap diluncurkan ke Indonesia tahun ini.
Pernyataan itu dilontarkan langsung oleh Senior Marketing Manager PT Mazda Motor Indonesia (MMI) Astrid Ariani Wijaya di sela-sela test drive Mazda CX-5 2.5L di Medan.
"Biante Granz Skyactiv sedang kita persiapkan. Tunggu kabar selanjutnya saja, mudah-mudahan bisa tahun ini," cetus Astrid dengan singkat.
Saat ditanya apakah peluncurannya bertepatan dengan ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013 yang akan dihelat September mendatang?
"Belum tahu, semoga bisa kita luncurkan pas IIMS nanti," timpal Astrid sambil tersenyum.
Kabarnya, New Mazda Biante ini akan mengalami berbagai transformasi terutama akan mengusung desain Kodo Soul of Motion.
Sistem pencahayaan juga mengadopsi teknologi LED dan berbagai perubahan lainnya yang akan membuat Biante ini lebih ciamik.
Pernyataan itu dilontarkan langsung oleh Senior Marketing Manager PT Mazda Motor Indonesia (MMI) Astrid Ariani Wijaya di sela-sela test drive Mazda CX-5 2.5L di Medan.
"Biante Granz Skyactiv sedang kita persiapkan. Tunggu kabar selanjutnya saja, mudah-mudahan bisa tahun ini," cetus Astrid dengan singkat.
Saat ditanya apakah peluncurannya bertepatan dengan ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013 yang akan dihelat September mendatang?
"Belum tahu, semoga bisa kita luncurkan pas IIMS nanti," timpal Astrid sambil tersenyum.
Kabarnya, New Mazda Biante ini akan mengalami berbagai transformasi terutama akan mengusung desain Kodo Soul of Motion.
Sistem pencahayaan juga mengadopsi teknologi LED dan berbagai perubahan lainnya yang akan membuat Biante ini lebih ciamik.
Menguji Keiritan Mazda CX-5 2.5 L
Medan - Setelah menguji efisiensi bahan bakar CX-5
bermesin 2.0 liter dengan rute Jakarta-Bali beberapa waktu lalu, kini PT
Mazda Motor Indonesia (MMI) kembali mengajak awak media otomotif
nasional untuk menguji efisiensi bahan bakar generasi terbaru CX-5
dengan mesin 2.5 liter.
Kali ini pengujian efisiensi bahan bakar CX-5 mesin 2.5 liter bertema 'Sumatera E-Halt Challenge yang diadakan di Medan, Sumatera Utara. Setiap mobil diisi oleh 2 orang wartawan dan dibekali bahan bakar sebanyak 25 liter.
Dengan menunjuk rute Medan - Danau Toba - Medan, awak media ditantang Mazda untuk menghabiskan 25 liter bahan bakar yang sudah diisikan di CX-5.
Siapa yang paling habis duluan maka itulah yang dinyatakan gugur dan siapa yang berhentinya paling jauh maka itulah yang paling irit.
Untuk bahan bakarnya itu sendiri menggunakan Pertamax atau RON 92 dan jarak yang akan ditempuh sejauh 420 km.
"Rute menuju Danau Toba ini cukup menantang, tanjakannya banyak jadi silahkan berkendara sebaik-baiknya dan memanfaatkan teknologi yang ada di CX-5 2.500 cc ini," kata Product Planning PT Mazda Motor Indonesia (MMI) Ari Tristianto Wibowo kepada wartawan, Rabu (3/7/2013).
Selama perjalanan, awak media tidak diperkenankan untuk mematikan AC, mesin dan semuanya harus dinyalakan sesuai dengan berkendara yang normal. "AC minimal 25 derajat," timpalnya.
Nah, Otolovers mau tahu kabar selanjutnya mengenai 'Sumatera E-Halt Challenge' bersama CX-5 bermesin 2.500 cc ini? Pantau terus detikOto.
Kali ini pengujian efisiensi bahan bakar CX-5 mesin 2.5 liter bertema 'Sumatera E-Halt Challenge yang diadakan di Medan, Sumatera Utara. Setiap mobil diisi oleh 2 orang wartawan dan dibekali bahan bakar sebanyak 25 liter.
Dengan menunjuk rute Medan - Danau Toba - Medan, awak media ditantang Mazda untuk menghabiskan 25 liter bahan bakar yang sudah diisikan di CX-5.
Siapa yang paling habis duluan maka itulah yang dinyatakan gugur dan siapa yang berhentinya paling jauh maka itulah yang paling irit.
Untuk bahan bakarnya itu sendiri menggunakan Pertamax atau RON 92 dan jarak yang akan ditempuh sejauh 420 km.
"Rute menuju Danau Toba ini cukup menantang, tanjakannya banyak jadi silahkan berkendara sebaik-baiknya dan memanfaatkan teknologi yang ada di CX-5 2.500 cc ini," kata Product Planning PT Mazda Motor Indonesia (MMI) Ari Tristianto Wibowo kepada wartawan, Rabu (3/7/2013).
Selama perjalanan, awak media tidak diperkenankan untuk mematikan AC, mesin dan semuanya harus dinyalakan sesuai dengan berkendara yang normal. "AC minimal 25 derajat," timpalnya.
Nah, Otolovers mau tahu kabar selanjutnya mengenai 'Sumatera E-Halt Challenge' bersama CX-5 bermesin 2.500 cc ini? Pantau terus detikOto.
Langganan:
Postingan (Atom)