ZOOM ZOOM

Test Drive, Trade-in, Simulasi Kredit, Info Diskon, dll
DISKON NEGO SAMPE DEAL
Info:
Guntur Utoeyz
Tlp. 0813 2018 0053 _ WA/LINE 0818 0205 8153

Sabtu, 01 November 2014

Kesimpulan Nissan X-Trail vs Honda CR-V dan Mazda CX-5

 By : Ivan Hermawan, Susanto Ari P




Interior


Suasana kabin keempat kontestan secara keseluruhan memiliki kesan yang sama, yakni mewah dan dinamis. Sedikit beda pada Captiva yang tampil lebih kaku dan tegas. Sisi kemewahan dihadirkan X-Trail dengan balutan warna hitam di seluruh sisi kabin, mulai dari dasbor, jok, dan panel pintu.

Sedangkan kesan dinamis mudah ditangkap ketika kita melihat garis-garis melengkung di panel dasbor dengan sudut yang seimbang untuk pengemudi dan penumpang. Hal serupa juga dilakukan Mazda lewat interior CX-5. Namun dalam format yang tak sedinamis X-Trail lantaran lengkungan yang disematkan CX-5 tidak terlalu frontal. Poin lebihnya, sisi mewah ditampilkan Mazda dengan sepuhan warna black piano di dasbor.

Desain interior CR-V sebagai peserta paling berpengalaman memang tak perlu diragukan. Dengan lekukan yang dinamis membentang di sisi kabin dan berpusat di tengah dasbor membuat tampilan interiornya tampak asyik untuk dilihat. Wajar karena ketika berkendara, bagian ini yang akan Anda lihat terus.

Chevrolet dengan orisinalitasnya lebih mengedepankan fungsionalitas ketimbang desain yang menawan. Dasbor dihadirkan dengan garis yang mendatar dan cenderung kaku, namun efeknya semua panel dapat disematkan tanpa perlu mengganggu fungsinya.

Semua kisi AC diletakkan sejajar. Hal ini untuk menjamin pasokan udara dapat disesuaikan dengan baik. Tak ada nilai mewah berlebihan yang coba dibalutkan Chevrolet. Sedikit sentuhan sporti pada panel speedometer dengan aksen berbentuk tabung bersiku untuk setiap panel indikator. Desain setir terkesan besar akibat aplikasi panel klakson yang lebar.



Eksterior


Tak ada sisa dari tampang X-Trail generasi sebelumnya. Wajahnya kali ini dihiasi lampu yang sipit untuk mengapit format gril yang menunjukkan desain global Nissan. Pun di bagian belakang, lampu yang beberapa generasi sebelumnya diletakkan di pilar berpindah ke bagian pinggul yang seksi untuk mengubah image sebagai city cruiser.

Yup, format city cruiser memang sedang digemari akhir-akhir ini, seperti yang digunakan CR-V dan CX-5. Poin plus kami bubuhkan pada Nissan karena berhasil mengadopsi format ini dengan lebih pas.

CX-5 juga patut diberi poin dengan wajahnya yang menunjukkan orisinalitas Mazda. Gaya desain Kodo membuat tampilan Medium SUV lansiran Mazda ini masih dapat bersaing di tengah gempuran mobil-mobil baru. Apalagi garis-garis lekuk bodi CX-5 menampilkan aura sporti yang sangat dominan. Ini membuat siapapun mudah mengenali identitas CX-5.

Captiva juga baru saja melakukan penyegaran dengan perubahan minor di beberapa panel bodi. Aura maskulin pun kian menyeruak dengan aplikasi susunan gril besar di bagian muka. Tampaknya identitas SUV Amerika yang khas dengan muscle car tetap dijaga oleh Chevrolet. Meski begitu, daya tarik visual Captiva tidak sebesar rival lainnya.

CR-V merupakan peserta pertama yang melakukan perubahan total di tahun 2012. Hasilnya, wajahnya makin humanis, mudah dikenali, dengan tetap menjaga ciri khas CR-V. Bahkan identitas Honda dengan lampu yang pipih nan sipit bisa diadopsi dengan baik dalam format SUV. CR-V masih lebih baik dari Captiva, walau sulit menyamai dominasi wajah X-Trail dan CX-5.



Mesin dan Transmisi


X-Trail memiliki pilihan 2 mesin bensin. Yakni 1.997 cc serupa milik Serena bertenaga 144 dk dan torsi 206 Nm, serta 2.488 cc serupa X-Trail lawas bertenaga 171 dk dan torsi 226 Nm. Untuk transmisi terdapat pilihan manual 5-speed dan CVT untuk 2.0, serta CVT untuk 2.5. Kami belum mencobanya secara mendalam. Tapi impresi yang didapat saat First Drive cukup bagus dan menjanjikan.

Mazda CX-5 juga memiliki pilihan 2 mesin bensin. Versi 1.998 cc mampu menghasilkan tenaga 155 dk dan torsi 200 Nm. Sementara mesin 2.488 cc mampu menciptakan tenaga 187 dk dan torsi 250 Nm. Semua dengan pilihan transmisi otomatis 6-speed dan teknologi SKYACTIV.

Honda CR-V juga memiliki pilihan mesin 1.997 cc dan 2.354 cc. Teknologi i-VTEC membuatnya sanggup melontarkan tenaga 155 dk dan torsi 190 Nm di tipe 2.0. Transmisi manual 6-speed dan otomatis 5-speed meneruskan daya ke roda depan. Mesin 2.354 cc menghasilkan tenaga 190 dk dan torsi 222 Nm, dengan hanya ada transmisi otomatis 5-speed.

Yang menarik dari Captiva jelas ada pada mesin diesel 2.000 cc yang telah mendapatkan upgrade dari model sebelumnya. Torsinya melonjak dari 360 Nm menjadi 400 Nm, dengan tenaga hingga 163 dk. Transmisi 6-speed mestinya membuatnya terasa fun dikendarai. Sayang kami belum bisa mencobanya mendalam.

Mana yang terbaik? Kami belum bisa memastikannya. Tapi imbuhan teknologi SKYACTIV dengan fitur i-Stop pada CX-5 terdengar menjanjikan. Pun dengan transmisi CVT pada X-Trail dan pilihan mesin diesel di Captiva. Memang CR-V sudah memliki teknologi katup variabel performa tinggi i-VTEC, tapi ia harus mengalah karena transmisi otomatisnya hanya 5-speed konvensional.



Fitur


Fitur adalah hal penting untuk menghadirkan sisi premium dalam kendaraan. Nissan memberikan X-Trail banyak fitur-fitur kemewahan. Seperti adopsi head unit terintegrasi dan AC dengan pengatur suhu digital. Active Trace Control memiliki prinsip kerja serupa kontrol traksi.

Kamera parkir dengan bird-view angle menampilkan 360 derajat seluruh sisi kendaraan, hadir mengungguli kompetitornya. Bahkan X-Trail sudah mengadopsi pembuka bagasi elektris. Nissan juga melengkapi X-Trail dalam format 7 penumpang. Sama dengan Captiva. Meski bangku baris ketiga lebih layak untuk anak-anak.

CX-5 memiliki segudang fitur khas mobil premium. Wajar karena mobil ini memang diimpor utuh dari Jepang. Karenanya, fitur seperti LDWS (Lane Departure Warning System), AFS (Adaptive Frontlight System), tire pressure monitor hingga sunroof tetap hadir. Bahkan di sini hanya CX-5 yang memiliki sunroof. Termasuk fitur i-Stop yang akan memati-nyalakan mesin secara otomatis ketika berhenti.

CR-V tak mau ketinggalan. Cruise control sudah menjadi fitur standar di seluruh variannya. Hill Start Assist akan menahan kendaraan tanpa perlu menginjak rem ketika di tanjakan. Tak lupa fitur ECO Mode (Econ) yang akan memberikan setting efisien pada mesin untuk menjaga konsumsi BBM.

Captiva memang 7 seater sejati. Bangku baris ketiganya masih layak ditempati orang dewasa, bahkan lengkap dengan ventilasi AC. Captiva juga satu-satunya yang mengadopsi sistem rem parkir elektrik. Fitur All-Wheel Drive tidak dimiliki kompetitornya. Bersanding dengan Hill Descent Assist, kontrol traksi, dan mode ECO.

Dari segi keselamatan penumpang, Captiva unggul dengan tersedianya airbag untuk seluruh penumpang, termasuk curtain airbag. Sayang, ia kalah dalam fitur hiburan akibat alpanya monitor untuk memutar video.


Pengalaman Berkendara


Walau belum mendalam, kami merasakan bahwa ayunan suspensi XTrail merupakan yang terbaik di sini. Ia terasa empuk saat melindas berbagai kondisi jalan. Sebuah keunggulan yang menjadi trademark Nissan.

Di bawahnya, Captiva terasa lebih baik ketimbang CR-V dan CX-5. Kemampuannya dalam meredam goncangan cukup bisa diandalkan. Nah, di sini CR-V masih lebih empuk dari CX-5. Tak dapat dipungkiri mengingat CX-5 memang sebuah ‘sportscar’ dalam kemasan SUV.

Di lain sisi, pengendalian CX-5 merupakan yang terbaik di sini. Ia teguh dalam menjaga racing line dan terasa mengasyikkan di jalan. Untuk yang ini ia masih sulit ditandingi. Bahkan oleh CR-V sekalipun yang harus puas berada satu tingkat di bawahnya.


Kesimpulan

Wajah segar Nissan X-Trail begitu menggoda. Demikian juga dengan tampilan interiornya. Mewah namun tetap sporty dan dinamis. Tambahan bangku baris ketiga menaikkan segi fungsionalitas. Sementara aplikasi transmisi CVT menjanjikan pengalaman berkendara halus. Pun dengan ayunan suspensi terbaik.

Meski begitu, desain Mazda CX-5 juga begitu menggoda. Meski hanya 5 seater, tapi desain kabin CX-5 tampak solid dan mewah. Sama halnya dengan karakter berkendaranya yang begitu menantang dengan penggunaan teknologi SKYACTIV. Fitur berlimpah merupakan ciri khas Mazda.


Nama Honda CR-V sudah tak asing di telinga. Desainnya juga sudah paripurna, walau kami lihat buritannya terlihat sedikit kebesaran Kesan mewah juga terasa di dalam. Mesin i-VTEC jelas menjanjikan performa tinggi. Sayang transmisi otomatisnya hanya 5-speed dan fitur berbeda tipis dari yang lain.

Chevrolet Captiva datang dengan keunggulan mesin diesel masa kini dengan torsi berlimpah dan konsumsi BBM irit. Sayang kami belum sempat mencobanya. Tampilan luar tidak segalak yang lain, dan interior mewah mengimbangi fitur yang cukup banyak.

Di sini kami melihat akan terjadi pertarungan sengit antara X-Trail dan CX-5 saat head to head kelak. Walau jangan remehkan CR-V yang siap mencuri momen, dan Captiva yang pernah menjadi jawara Medium SUV di Auto Bild Awards 2011.

Perbandingan Spesifikasi Nissan X-Trail vs Honda CR-V dan Mazda CX-5

By : Ivan Hermawan, Susanto Ari P



Nama Nissan X-Trail sudah melekat sebagai salah satu petarung tangguh di segmen Medium SUV. Sayang modelnya bukan selera banyak orang. Tidak jelek, tapi sudah terasa membosankan. X-Trail seperti tidak bisa meng­ikuti perubahan zaman yang cepat dan dinamis.

Nah, tak mau larut dalam ‘kesalahan’, Nissan mengubah total wajah X-Trail terbaru. Sudah tidak ada lagi jejak pendahulunya yang besar dan mengotak. X-Trail terbaru terlihat lebih atletis dan modern. Tujuh bangku membuat fungsionalitas kabin meningkat. Memang mesin dan transmisi CVT masih sama, tapi nyatanya terbukti andal di X-Trail lawas. Seperti mengubur masa lalu, ia tampil begitu menggoda.

Namun jangan pernah berharap X-Trail akan melenggang santai. Ia masuk di segmen yang persaing­annya sangat ketat tapi dengan penjualan tidak sehebat MPV. Alhasil, seluruh peserta harus memiliki jurus sakti agar dapat bertahan.

Kami akan menyandingkannya dengan beberapa petarung poten­sial. Yang pertama tentunya sang jawara di kelas Medium SUV Auto Bild Awards tahun lalu, Mazda CX-5. Mengandalkan desain atraktif, teknologi SKYACTIV, fitur berlimpah, dan pengalaman berkendara unik, membuatnya sulit digoyahkan.

Lainnya tentu sang pionir di sektor Medium SUV, Honda CR-V. Wajah­nya ikonik. Penjualannya begitu kuat lantaran disokong pembeli loyal. Mesin i-VTEC dengan 2 pilihan kapasitas juga menjadi senjata andalan.

Sebenarnya penjualan Chevrolet Captiva belum sebaik yang lain. Meski begitu, produk Amerika ini memiliki kartu truf berupa mesin diesel modern de­ngan teknologi turbo variabel yang menjanjikan torsi berlimpah dan konsumsi BBM irit. Membuatnya memiliki value unik di kelasnya.
Mazda CX-5

Pilihan tipe:
- 2.0 Sport A/T, 2.0 Sport A/T
- Soul Red, 2.5 Touring A/T,
- 2.5 Touring A/T Soul Red,
- 2.5 Grand Touring A/T, 2.5
- Grand Touring A/T Soul Red

Harga: Rp 397-453,5 juta

Fitur unggulan: sunroof, LDWS, navigasi, istop, lampu depan adaptif, tire pressure monitor

Garansi: 3 tahun/100.000 km

Jumlah dealer: 40 dealer

Pilihan mesin: Bensin 1.998 cc, 2.488 cc

Pilihan warna: Blue Sky Mica, Zeal Red Mica, Crystal White Pearl Mica, Aluminium Metallic, Metropolitan Grey Mica, Black Mica, Red Soul Candy
Honda CR-V

Pilihan tipe:
- 2.0 M/T, 2.0 A/T, 2.0 Prestige
- 2.4 A/T 2.4 Prestige

Harga: Rp 387-450,5 juta

Fitur unggulan: ECON mode, vehicle stability assist, hill start assist

Garansi: 3 tahun / 100.000 km

Jumlah dealer: 100 dealer

Pilihan mesin: Bensin 1.997 cc, 2.354 cc

Pilihan warna: White Orchird Pearl, Alabaster Silver Metallic, Polished Metal Metallic, Crystal Black Pearl, Brownish Sparkle Metallic, Champagne Frost Pearl, Carnellian Red Pearl

Chevrolet Captiva

Pilihan tipe:
- 2.4 L A/T
- 2.0 VCDi A/T
- 2.0 VCDi A/T AWD

Harga: Rp 364,5-455,5 juta

Fitur unggulan: All Wheel Drive, electric parking brake, curtain airbags, ventilasi AC baris ketiga, mode ECO, hill descent control, kontrol traksi

Garansi: 3 tahun/tanpa batasan kilometer

Jumlah dealer: 40 dealer

Pilihan mesin: Diesel 1.998 cc, Bensin 2.384 cc

Pilihan warna: Sterling Silver, Royal Grey, Alpine White, Auburn Brown, Black Saphire, Pearl White
All New Nissan X-Trail

Pilihan tipe:
- 2.0 M/T, 2.0 CVT, 2.5 CVT

Harga: Rp 355-403,5 juta.

Fitur unggulan: Kamera parkir 360, blind spot warning, lane departure warning system, moving object detection, touchless back door, active trace control.

Garansi: 3 tahun/100.000 km

Jumlah dealer: 102 dealer

Pilihan mesin: Bensin 1.997 cc, 2.488 cc

Pilihan warna: Premium Bronze Metallic, Floral White, Phantom Black, Smokey Grey Metallic, Diamond Silver Metallic

Bayi Ajaib Mazda "MAZDA 2 SKYACTIV"








Selasa, 09 September 2014

Mazda2 Skyactiv versi Indonesia Akan Hadir Full Spec

By : Bimo Aribowo dari Hiroshima, Jepang




Jika ada beberapa mobil menurunkan atau menghilangkan beberapa fiturnya untuk pasar Tanah Air, tidak buat Mazda2 Skyactiv. Fitur unggulan yang dibanggakan seperti MZD Connect dan Active Driving Display akan melengkapi versi yang diperkenalkan saat Indonesia International Motor Show, pertengahan Setember mendatang.

MZD Connect berupa display monitor mirip komputer tablet yang diletakkan di tengah dasbor. Fitur ini mampu mengakses berbagai fungsi multimedia. Bahkan menurut Astrid Ariani Wijana, senior marketing manager Mazda Motor Indonesia (MMI), juga akan dilengkapi fitur yang mampu browsing internet.  "Lewat program yang disebut Aha, pemilik Mazda2 akan bisa mengakses internet setelah dihubungkan wireless dengan handphone," ujarnya saat ditemui di Hiroshima, Jepang.

Fitur MZD Connect yang mirip iDrive di BMW juga dilengkapi kontrol berbetuk tombol bundar di konsol tengah dasbor. Fungsi DVD Player juga disematkan, hanya saja menurut Astrid, fasilitas ini hanya dapat dinikmati saat mobil berhenti. Ini terkait faktor safety agar pengemudi depan tak tersita konsentrasi mengemudinya.

Sedangkan fitur Active Drivng Display akan menampilkan informasi kecepatan mobil dan lainnya melalui pantulan di kaca depan. Sehingga pandangan pengemudi mampu berkonsentrasi penuh ke depan tanpa kesulitan melirik panel instrumen. Sekali lagi fitur ini lebih dahulu dipopulerkan oleh BMW dengan nama Head Up Display.

MZD Connect dan Active Driving Display yang ada di Mazda2 Skyactiv nanti akan jadi terobosan untuk mobil sekelas Toyota Yaris dan Honda Jazz ini, khususnya buat pasar Indonesia. Nantikan laporan kami selanjutnya tentang Mazda2 terbaru dari Jepang.

 Pemesanan / Open Indent
GUNTUR MAZDA
0818 0205 8153
0813 2018 0053
PIN BB 2B398707

PRICE LIST OKTOBER 2014

PRICE LIST SEPTEMBER 2014


All New Mazda2 Skyactive
Type V M/T   Rp. 221.000.000,-
Type V A/T   Rp. 231.000.000,-
Type R M/T   Rp. 242.000.000,-
Type R M/T   Rp. 252.000.000,-
Type GT A/T Rp. 275.000.000

* Disc start from 5jt + Kaca Film Vkool Full + Paint Protection

Ready stock  Mazda CX5 2014 Akhir
CX5 Touring17 2.5                Rp. 439.500.000,-
CX5 Grand Touring19 2.5      Rp. 458.500.000,-
*Soul Red Metalic                  + 3.000.000

*Disc start from 25jt Kaca Film Vkool 3 pilar + Paint protection

New Mazda Biante
Biante                                     Rp. 419.700.000,-

*Disc 15jt + Kaca Film Vkool Full + Paint Protection

New Mazda MX-5
MX-5                                    Rp. 638.200.000,-

New Mazda 6
Mazda 6                                 Rp. 517.900.000,-
*Soul Red Metalic                  + 3.000.000


-Free Test Drive
-Trade In
-Simulasi Kredit
-Dll

Tes Mazda CX-5 2.5 Grand Touring Soul Red

By : Tim Auto Bild




Rasa-rasanya Mazda CX-5 masih bisa membusungkan dada di depan Renault Koleos. Selain karena menggunakan kelir spesial Soul Red, ia pun masih unggul dalam beberapa aspek.

Salah satunya berkat teknologi SKYACTIV yang menjadikan CX-5 unggul daya 17 dk dari Koleos. Pabrikan Prancis ini hanya mampu mencatat waktu 9,8 detik untuk sprint 0-100 km/jam. Hebatnya, CX-5 mampu mencatat waktu sprint 0-100 km/jam lebih cepat, yaitu hanya 8,6 detik. Tapi tidak bisa kami pungkiri, berkendara dengan Koleos terasa lebih halus di putaran tengah. Aplikasi transmisi CVT berperan di sini. Sedangkan CX-5 masih mengandalkan transmisi konvensional. Sentuhan inovasi pada transmisi CX-5 membuat perpindahan giginya kian halus.

Sayang teknologi CVT Koleos belum mampu menandingi teknologi i-Stop milik CX-5. i-Stop membuat mesin mati saat pedal rem diinjak dan langsung nyala ketika pedal gas diinjak. Sedikit mengganggu kenyamanan, tapi hasilnya adalah konsumsi BBM 10,3 km/l di dalam kota dan 15,2 km/l di tol. Sedangkan Koleos hanya sanggup mencatat figur 8,4 km/l dan 13,6 km/l.

Untuk urusan fitur, keduanya berbagi keunggulan. Koleos maju selangkah dengan electric handbrake, blind spot warning, dan R-Link. Meski demikian, CX-5 pun tak kalah berlimpah fitur. Seperti i-Stop, sunroof, jok elektrik, lampu xenon, dan indikator kondisi ban.

Desain interior terlihat mewah

Bicara desain eksterior memang sangat subjektif. Di sini kami sepakat bahwa penampilan luar CX-5 lebih atraktif dibandingkan Koleos. Siapapun akan terpesona melihat wajahnya yang dinamis. Walau tak dapat dipungkiri, tampilan Koleos tak kalah memikat.

Bagian interior terlihat seimbang. Keduanya memiliki tampilan kabin yang cukup mewah. Pun dengan kelegaan memadai untuk penumpang. CX-5 memiliki ruang kargo terbesar dibandingkan rivalnya. Walau Koleos tak kalah praktis mengingat pintu bagasi dapat dibuka 2 arah guna memudahkan akses.

Suspensi yang disajikan Mazda memang lebih keras, tapi hal ini membuat CX-5 memiliki handling yang tajam. Apalagi bobot setir terasa pas dan memberikan feedback memadai saat mengemudi cepat. Sanggupkah itu semua menahan laju Koleos?
Legroom lebih luas dari Koleos Ruang kargo CX-5 lebih memadai Berkat teknologi SKYACTIV, CX-5 maju selangkah

Poin utama

Performa
Teknologi SKYACTIV membuat CX-5 menghasilkan tenaga lebih besar dari Koleos. Tak heran kalau akselerasinya lebih baik. Menariknya, teknologi i-Stop menjaga konsumsi BBM tetap irit di dalam kota. Sebuah paduan pas untuk sebuah komuter berkelas.

Fun to drive
Tentunya Mazda CX-5 sangat asyik dikendarai. Mengapa? Hal ini karena tenaga besar yang dilontarkan tersaji apik bersama handling pas, serta posisi mengemudi menyenangkan lantaran jok pengemudi dilengkapi pengatur elektrik. Bagi Anda penggemar mengemudi sendiri, CX-5 adalah sahabat yang sangat pas.

Desain eksterior
Perubahan paradigma membuat Mazda berhasil keluar dari comfort zone dan menciptakan desain yang segar dan atraktif. Desainnya sangat menggugah selera dan memaksa siapapun untuk menoleh. Pilihan warnanya juga tak kalah mendebarkan. Seperti kelir Soul Red ini yang sangat dominan ketika di jalan.

Mana Lebih Bagus Nissan Serena, Mazda Biante atau Toyota Nav1?

By : Tim Autobild




Di ajang Auto Bild Awards 2012 lalu, semua MPV yang berada di rentang harga Rp 300 jutaan dan bermesin 2.000 cc-an masuk ke kelas Medium MPV. Saat itu Mazda Biante muncul sebagai pemenang. Timing peluncuran yang pas membuatnya tidak menemui lawan berarti saat itu.

Sebenarnya sudah ada pertimbangan untuk memisahkan Biante dengan rival lainnya mengingat berbedanya konsep desain. Hanya saja pada saat itu belum ada lawan sepadan dan kami menganggap itu sebagai privilege Biante.

Sampai akhirnya mendarat Nissan Serena generasi ke-3, dan Toyota Nav1 di akhir tahun 2012. Keduanya memiliki konsep serupa Biante. Kelasnya diposisikan lebih tinggi dari Medium MPV. Model seperti ini sudah jamak di Jepang dengan sebutan High Roof MPV.

Saatnya untuk memisahkan ketiga MPV ini dengan petarung lain. Disepakati, mereka membentuk kelas baru berlabel High MPV. High bisa berarti bodinya yang tinggi. Tapi lebih tepatnya, High menyatakan kelasnya satu tingkat di atas Medium MPV.

Tinggal menghitung hari sebelum Auto Bild Awards 2013 digelar. Kelas baru jelas menawarkan pertarungan seru. Apalagi ketiganya secara garis besar sa­ngat mirip. Baik dari segi desain, akomodasi, mesin, harga, hingga pengalaman berkendara.

Meski begitu, tetap ada karakter khas masing-masing produk yang menjadi nilai jual utama mereka. Oleh karena itu, kami percaya pertarungan akan berlangsung sangat ketat.

Sebenarnya, di awal tahun ini ketiganya sudah pernah beradu di kelas Medium MPV. Saat itu yang menjadi jawara adalah Nissan Serena. Nah, di ajang IIMS 2013 lalu, Mazda meluncurkan model baru Biante bermesin SKYACTIV. Inilah momen terbaik untuk mempertemukan ketiganya di kelas baru, High MPV. Siapa yang pantas merajai kelas baru ini?


Pertarungan Kunci : Mesin dan Transmisi Baru

Mazda Biante mengusung mesin serta transmisi baru yang diberi label SKYACTIV. Walau beda tenaga dan torsinya tidak begitu banyak, Biante SKYACTIV mencapainya di putaran mesin lebih rendah.

Oleh sebab itu, Biante lebih supel di jalan serta memiliki konsumsi BBM lebih irit. Transmisi otomatisnya sendiri kini menjadi 6-speed de­ngan perpindahan gigi lebih cepat. Masalahnya, dua rivalnya juga memiliki teknologi penerus daya yang tak kalah modern.

Baik Serena maupun Nav1 tetap mengandalkan mesin katup variabel dan transmisi supel CVT. Teknologi direct injection dikolaborasikan dengan katup variabel di Serena. Tenaganya paling kecil di sini, tapi torsinya paling besar.

Lain dengan Nav1. Ia mengandalkan teknologi katup variabel canggih bertajuk Valvematic. Bersinergi dengan Dual VVT-i, sistemnya diklaim membuat efisiensi mesin meningkat. Di atas kertas, tenaganya paling besar ketimbang rivalnya. Demi kehalusan berkendara, Nav1 dilengkapi transmisi sabuk baja.

Pemesanan / Open Indent
GUNTUR MAZDA
0818 0205 8153
0813 2018 0053
PIN BB 2B398707










Mazda2 Skyactiv versi Indonesia Akan Hadir Full Spec

By : Bimo Aribowo dari Hiroshima, Jepang




Jika ada beberapa mobil menurunkan atau menghilangkan beberapa fiturnya untuk pasar Tanah Air, tidak buat Mazda2 Skyactiv. Fitur unggulan yang dibanggakan seperti MZD Connect dan Active Driving Display akan melengkapi versi yang diperkenalkan saat Indonesia International Motor Show, pertengahan Setember mendatang.

MZD Connect berupa display monitor mirip komputer tablet yang diletakkan di tengah dasbor. Fitur ini mampu mengakses berbagai fungsi multimedia. Bahkan menurut Astrid Ariani Wijana, senior marketing manager Mazda Motor Indonesia (MMI), juga akan dilengkapi fitur yang mampu browsing internet.  "Lewat program yang disebut Aha, pemilik Mazda2 akan bisa mengakses internet setelah dihubungkan wireless dengan handphone," ujarnya saat ditemui di Hiroshima, Jepang.

Fitur MZD Connect yang mirip iDrive di BMW juga dilengkapi kontrol berbetuk tombol bundar di konsol tengah dasbor. Fungsi DVD Player juga disematkan, hanya saja menurut Astrid, fasilitas ini hanya dapat dinikmati saat mobil berhenti. Ini terkait faktor safety agar pengemudi depan tak tersita konsentrasi mengemudinya.

Sedangkan fitur Active Drivng Display akan menampilkan informasi kecepatan mobil dan lainnya melalui pantulan di kaca depan. Sehingga pandangan pengemudi mampu berkonsentrasi penuh ke depan tanpa kesulitan melirik panel instrumen. Sekali lagi fitur ini lebih dahulu dipopulerkan oleh BMW dengan nama Head Up Display.

MZD Connect dan Active Driving Display yang ada di Mazda2 Skyactiv nanti akan jadi terobosan untuk mobil sekelas Toyota Yaris dan Honda Jazz ini, khususnya buat pasar Indonesia. Nantikan laporan kami selanjutnya tentang Mazda2 terbaru dari Jepang.

 Pemesanan / Open Indent
GUNTUR MAZDA
0818 0205 8153
0813 2018 0053
PIN BB 2B398707

Champions League: Audi A4 versus Mazda6

By : Ivan Hermawan




Dalam konsep mesin konvensional dimana bahan bakar diledakkan lalu diubah menjadi tenaga, maka mau tak mau terjadi proses konsumsi BBM yang dihasilkan. Dalam hal ini bahan bakar minyaklah (BBM) yang dikonsumsi. Ironisnya, BBM merupakan material yang membutuhkan waktu jutaan tahun untuk kita dapat memperolehnya.

Jika mobil sudah menggunakan sistem hybrid apalagi elektrik, tentu saja konsumsi bahan bakarnya akan jauh lebih irit bahkan bisa Nol sama sekali.

Nah, menciptakan mesin yang tetap konvensional dengan bermodalkan mesin pembakaran dalam, namun bisa hemat dalam meminum BBM itu baru hebat.

Inilah yang coba kami lihat dalam sesi ini. Kami mengesampingkan teknologi penghemat BBM mutakhir seperti hybrid dan motor listrik dan mencari kontestan yang paling serius mengedepankan kehematan bahan bakar.

Hadirlah Mazda sebagai perwakilan dari Jepang dan Audi yang mewakili Jerman. Keduanya mengklaim mampu menyajikan konsumsi bahan bakar yang bagus dengan teknologi yang mereka tawarkan. Keduanya pula merupakan mobil yang dikomposisikan sebagai sedan dalam kelas yang sama.

Yang unik, masing-masing mempunyai strateginya sendiri yang membuat pertandingan sesi ini kian menarik. Seperti apa detilnya? Mari kita bunyikan peluitnya.
Kapasitas Mesin
Audi A4 Mazda 6
Bermodalkan mesin berkapasitas 1.798 cc yang terbilang kecil, tentunya merupakan salah satu taktik Audi untuk membuat konsumsi A4 lebih efisien. Tapi demi menjamin tenaga untuk berakselerasi, iapun mencangkokkan turbocharger pada sosok A4.

Mazda memang menggunakan mesin dengan kapasitas yang jauh lebih besar untuk 6, 2.488 cc dalam konfigurasi 4-silinder segaris.

Sungguh kapasitas yang sangat besar untuk sedan berdimensi seperti 6. Tapi apakah benar konsumsi BBMnya lebih boros?

Transmisi
Audi A4 Mazda 6
Audi A4 menggunakan transmisi bertipe CVT yang menggunakan rangkaian puli sebagai pengolah tenaga. CVT memang digadang-gadang mereduksi bobot sistem transmisi dan meringankan kerja mesin dalam menyalurkan tenaga dengan proses kerjanya yang halus.



Demi menciptakan efisiensi bahan bakar, Mazda menggunakan teknologi yang mereka sebut Skyactiv-Drive. Teknologi ini merupakan perombakkan terhadap sistem transmisi konvensional berbasis torque converter yang digulirkan melalui planetary gear dengan rentang yang lebih lebar sehingga mampu meningkatkan efisiensi konsumsi BBM hingga 7 %.

Fitur Irit
Audi A4 Mazda 6
Dalam hal menyajikan fitur yang menjamin efisiensi bahan bakar, Audi terbilang minim. Salah satunya yang menonjol hanyalah drive select. Fitur ini menyediakan 3 pilihan mode berkendara dengan karakternya yang berbeda-beda. Mulai yang berbasis performa, hingga kenyamanan. Namun fitur ini tak dapat dipandang sebelah mata lantaran kemampuannya untuk mengatur seluruh sistem pengndaraan secara komprehensif.    6 bisa dibilang menang dalam kuantitas fitur penghemat bahan bakar. Wajar, ini merupakan harga yang harus dibayar akibat besarnya kapasitas mesin. Tengok saja auto start/stop, Eco Mode, pendingin kabin bermoda Eco hingga teknologi i-Eloop yang mampu mengkonversi tenaga dari deselerasi menjadi energi listrik untuk mengurangi beban alternator dalam menyuplai listrik.


Inovasi Mesin
Audi A4 Mazda 6
Dengan kapasitas mesinnya yang tergolong kecil, Audipun menyematkan Turbocharger untuk mendongkrak tenaga hingga 170 dk. Torsinya pun melonjak hingga 320 Nm. Ini merupakan taktik yang sedang lazim digunakan pabrikan-pabrikan untuk menghadirkan figur mesin yang lebih kompak namun tetap bertenaga. Dengan kapasitas mesinnya yang tergolong kecil, Audipun menyematkan Turbocharger untuk mendongkrak tenaga hingga 170 dk. Torsinya pun melonjak hingga 320 Nm. Ini merupakan taktik yang sedang lazim digunakan pabrikan-pabrikan untuk menghadirkan figur mesin yang lebih kompak namun tetap bertenaga.

Konsumsi BBM
Audi A4 Mazda 6
Hasil dari pembahasan yang sudah saya jabarkam di atas ternyata terbukti memberikan Audi konsumsi yang terbilang baik di kelasnya. Untuk rute dalam kota, A4 dapat menenggak bensin hanya 9,8 km/liter. Sedangkan untuk rute tol konsumsinya mencapai 16,2 km/l. Tak kalah jauh dibanding Mazda 6 yang bertabur fitur Eco. Untuk ukuran mesin di kelas 2.500 cc, 6 berhasil menciptakan figur konsumsi BBM yang bagus, apalagi untuk rute dalam kota yang mencapai 10,8 km/liter. Ketika di tol, ketiadaan turbo dan besarnya kapasitas pun hanya mampu membuatnya melenggang di angka 17,9 km/liter.


Harga
Audi A4 Mazda 6
Audi A4 bermesin 1.8 L dilego dengan harga Rp 715-785 juta. Mazda 6 bermesin 2.5 L dilego dengan harga Rp 565-572 juta.

Mazda2 Skyactiv versi Indonesia Akan Hadir Full Spec

By : Bimo Aribowo dari Hiroshima, Jepang




Jika ada beberapa mobil menurunkan atau menghilangkan beberapa fiturnya untuk pasar Tanah Air, tidak buat Mazda2 Skyactiv. Fitur unggulan yang dibanggakan seperti MZD Connect dan Active Driving Display akan melengkapi versi yang diperkenalkan saat Indonesia International Motor Show, pertengahan Setember mendatang.

MZD Connect berupa display monitor mirip komputer tablet yang diletakkan di tengah dasbor. Fitur ini mampu mengakses berbagai fungsi multimedia. Bahkan menurut Astrid Ariani Wijana, senior marketing manager Mazda Motor Indonesia (MMI), juga akan dilengkapi fitur yang mampu browsing internet.  "Lewat program yang disebut Aha, pemilik Mazda2 akan bisa mengakses internet setelah dihubungkan wireless dengan handphone," ujarnya saat ditemui di Hiroshima, Jepang.

Fitur MZD Connect yang mirip iDrive di BMW juga dilengkapi kontrol berbetuk tombol bundar di konsol tengah dasbor. Fungsi DVD Player juga disematkan, hanya saja menurut Astrid, fasilitas ini hanya dapat dinikmati saat mobil berhenti. Ini terkait faktor safety agar pengemudi depan tak tersita konsentrasi mengemudinya.

Sedangkan fitur Active Drivng Display akan menampilkan informasi kecepatan mobil dan lainnya melalui pantulan di kaca depan. Sehingga pandangan pengemudi mampu berkonsentrasi penuh ke depan tanpa kesulitan melirik panel instrumen. Sekali lagi fitur ini lebih dahulu dipopulerkan oleh BMW dengan nama Head Up Display.

MZD Connect dan Active Driving Display yang ada di Mazda2 Skyactiv nanti akan jadi terobosan untuk mobil sekelas Toyota Yaris dan Honda Jazz ini, khususnya buat pasar Indonesia. Nantikan laporan kami selanjutnya tentang Mazda2 terbaru dari Jepang.

 Pemesanan / Open Indent
GUNTUR MAZDA
0818 0205 8153
0813 2018 0053
PIN BB 2B398707