ZOOM ZOOM

Test Drive, Trade-in, Simulasi Kredit, Info Diskon, dll
DISKON NEGO SAMPE DEAL
Info:
Guntur Utoeyz
Tlp. 0813 2018 0053 _ WA/LINE 0818 0205 8153

Selasa, 03 Desember 2013

211 Kilometer Bersama Mazda Biante with SkyActiv

Metrotvnews.com, Pangandaran: Usai menghabiskan malam dengan beristirahat di Pantai Indah Resort Hotel Pangandaran, rombongan jurnalis yang mengikuti test drive Mazda Biante with SkyActiv kembali beraktivitas.

Ini adalah hari kedua acara test drive Biante with SkyActive yang digelar PT Mazda Motor Indonesia (MMI) dengan rute Jakarta-Pangandaran-Bandung bertema 'From Beach to Mountain' pada 3-5 Oktober 2013.

Target tujuan pertama kami di hari kedua ini adalah Green Valley Citumang, masih di kawasan Pangandaran tidak jauh dari pantai Batu Hiu. Ini adalah lokasi untuk kegiatan body rafting yang belum sepopuler Green Canyon.

Hal itulah yang menjadikan lokasi ini lebih asri dan alami karena belum banyak dikunjungi wisatawan dan kami bisa lebih leluasa menikmati berendam dalam  sungai yang airnya sejuk itu.

Obyek wisata ini mengandalkan sumber mata air di balik goa batu berkedalaman sekitar 10 meter. Untuk menggapai lokasi wisata ini, kita harus menempuh 1,5 jam perjalanan dari tempat kami menginap dan harus melintasi jalan yang sempit.

Untungnya, meskipun lumayan besar dan panjang, Biante memiliki radius putar hanya 5,4 meter sehingga memudahkan manuver di lahan yang sempit. Hal itu terasa saat kami menuju lokasi wisata alam itu.

Setelah berganti pakaian, rombongan jurnalis dengan enam unit Mazda Biante with SkyActiv kembali bergerak menuju Bandung dan kami kembali menyusuri brutalnya permukaan ruas jalan di wilayah Padaherang, Pangandaran akibat dilalui truk pengangkut pasir besi dari Tasikmalaya menuju Cilacap, Jawa Tengah.

Setelah melewati kawasan berdebu tersebut kami melanjutkan perjalanan menuju rute yang sebelumnya kami lewati di antaranya Banjar, Tasikmalaya, Ciamis dan Nagreg yang menyajikan berbagai kondisi jalan menantang.

Teknologi mesin Mazda Biante SKYACTIV-G 2.0 liter 4 silinder inline, DOHC, 16 katup dengan rasio kompresi mesin super tinggi 12,0:1 dengan teknologi i-Stop (idle stop system) terasa seperti tidak pernah sedikitpun kehilangan napasnya.

Untuk menyalip kendaraan di depan di jalan menanjak sekalipun, mesin dengan output 151 PS pada 6.000 rpm dengan kombinasi torsi 190 Nm pada 4.100 rpm ini mampu menuntasskan dengan baik.

Pasalnya kendaraan seharga Rp398 juta on the road ini juga didukung transmisi otomatis 6-Speed SkyActive Drive yang dilengkapi mode manual melalui tombol dan tuas paddle shifter di roda kemudi.

Saat pengemudi ingin segera berakselerasi, tinggal menekan tombol down maka posisi transmisi langsung bergeser satu tingkat ke bawah dengan cepat dan kembali ke mode otomatis ketika komputer mendeteksi pengemudi tidak menunjukkan gelagat untuk kembali berakselerasi.

Mode transmisi manual bisa dibuat permanen dengan cara menekan tombol kecil di tuas transmisinya. Hal ini kami lakukan saat rombongan Biante with SkyActiv mulai mendekati kawasan Nagreg yang memiliki banyak tanjakan dan tikungan ekstrem.

Banyak truk yang terpaksa merayap menciptakan antrean panjang kendaraan. Alhasil  transmisi otomatis kerap berpindah-pindah gigi dan mengurangi kenyamanan ketika berada di belakang antrean kendaraan yang bergerak dengan kecepatan yang tidak konstan itu.

Dengan mode manual 6-Speed-nya, ketidaknyamanan itu bisa disiasati sekaligus membuat Biante SkyActiv lebih agresif menyalip di tanjakan. Dan hebatnya lagi, kita tidak perlu panik saat harus 'stop 'n go' di tanjakan maupun jalan menurun.

Pasalnya MPV yang baru diluncurkan berbarengan dengan ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) lalu ini memiliki fitur seperti SUV yaitu Hill Launch Assist.

Fitur ini berfungsi menahan rem kendaraan dalam dua detik yang memberikan kesempatan pengemudi memindahkan kaki dari pedal rem ke pedal gas tanpa khawatir mobil mundur di tanjakan, atau maju saat kendaraan dimundurkan melawan tanjakan.

Saat start menanjak di jalan licin juga dijamin lebih aman dari selip karena Biante ini telah dilengkapi Traction Control System yang mengatur penyaluran tenaga mesin semaksimal dan seoptimal mungkin ke permukaan jalan.

Saat meliuk-liuk menyusuri jalan berkelok yang dikombinasi tanjakan dan turunan tajam, suspensi independent MacPherson strut di depan dan independen Multi Link di bagian belakangnya, tidak kuasa melawan hukum alam pada kecepatan tinggi. Gaya sentrifugal dan sentripetal membuat bodi cenderung tertinggal dari arah tikungan.

Namun itu hal yang wajar mengingat Biante adalah MPV dengan postur cukup tinggi dan didesain untuk keluarga seperti yang dikatakan oleh Senior Marketing Manager PT Mazda Motor Indonesia (MMI) Astrid Ariani Wijana saat berangkat dari Jakarta.

Pasalnya tidak akan ada juga pengguna Biante yang membawa keluarga mereka pada kecepatan tinggi di kondisi seperti itu karena akan mengganggu kenyamanan perjalanan walaupun dengan sistem suspensi yang sempurna sekalipun.

Namun jika terpaksa, Biante tetap aman karena kendaraan ini telah dilengkapi dengan fitur DSC (dynamic stability control) yang mampu mencegah terjadinya understeer maupun oversteer ketika melibas tikungan-tikungan tajam pada kecepatan tinggi.

Jika dikendarai dengan kecepatan yang terukur layaknya sebuah mobil keluarga, Biante mampu membuat anggota keluarga terbuai dalam pelukan jok kulitnya. Sementara pengemudi bisa merasakan nikmatnya berkendara yang didukung oleh rasio gigi setir ideal 1:16,2.

Suspensi Biante akhirya menunjukkan taring di trek lurus. Meliuk-liuk di antara kendaraan lain pada kecepatan tinggi rasanya tidak seperti mengendarai MPV besar berkapasitas 8 penumpang, tapi lebih mirip karakter SUV. Performa suspensinya pun menjadi terasa lebih pas.

Melaju kencang di trek lurus tetap percaya diri berkat dukungan rem cakram di keempat roda berfitur ABS dan EBD. Meskipun karakter remnya tidak spontan menggigit dan cenderung lembut, namun tetap bisa dikendalikan dengan akurat.

Kami akui mengemudikan Biante yang 'fun to drive dan fun to ride' ini tidak membuat kami lelah. Tetapi Biante tetap tidak mampu mencegah datangnya rasa ngantuk. Untuk itu kami menyempatkan diri mampir menikmati 'coffee break' di Suka Senang di Jl Banjar Ciamis sebelum menghadapi rute menantang di kawasan Nagreg tadi. 

Setelah perjalanan panjang yang menempuh sekitar 211 km itu kami tuntaskan, tibalah kami di Hilton Hotel Bandung di mana kami beristirahat menyongsong hari terakhir perjalanan kami dengan Biante with SkyActiv esok hari yang mengusung tagline 'Pure Enjoyment'.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar