ZOOM ZOOM

Test Drive, Trade-in, Simulasi Kredit, Info Diskon, dll
DISKON NEGO SAMPE DEAL
Info:
Guntur Utoeyz
Tlp. 0813 2018 0053 _ WA/LINE 0818 0205 8153

Selasa, 03 Desember 2013

Kencan Singkat Mazda CX-5 2.5L bersama detikOto

Eksterior
Untuk urusan desain, Mazda CX-5 ini merupakan esensi dari desain khas Mazda yakni Kodo Soul of Motion yang menghadirkan sensasi dan dinamika berkendara terbaik untuk pengemudi dan penumpang.

Tidak ada perbedaan yang signifikan memang di desain CX-5 2.500 cc dibanding dengan pendahulunya CX-5 2.000 cc.
Desainnya sama saja, hanya saja di CX-5 terbaru ini disediakan 3 pilihan warna yang jauh lebih menarik.

Bayangkan saja, kini CX-5 2.500 cc hadir dengan warna baru seperti Soul Red Metallic atau warna merah khas Mazda, Meteor Gray dan Jet Black. Dengan 3 warna baru ini semakin melengkapi pilihan warnanya.


Interior
Untuk urusan interiornya, CX-5 2.500 ini tetap dilengkapi dengan material berkualitas tinggi yang membangkitkan keinginan mengendarai mobil pada pandangan pertama.
Kabinnya cukup luas sehingga duduk di bangku pengemudi dan pandangan ke depannya juga terasa cukup oke.

Beragam fitur juga tersematkan di dalam dashboard CX-5 2.500 cc ini. Mobil ini dilengkapi dengan full audio dan fitur infotainment yang mudah diakses.

Tapi ada yang disayangkan, ketika detikOto mencoba duduk menjadi penumpang di baris kedua masih dinilai sempit ketika hendak keluar pintu.
Pintu baris kedua kurang begitu terbuka lebar sehingga menyulitkan penumpang yang akan turun.


Pengujian mesin 2.500 cc
Sebenarnya fokus utama dalam Ototes kali ini pada mesin CX-5 yang lebih besar dari pendahulunya. Katanya dengan mesin 2.500 cc ini CX-5 semakin bertenaga dan torsinya semakin besar.

detikOto sudah mengambil posisi yang nyaman di kursi pengemudi. Setelah sudah siap semuanya seorang instruktur yang menemani detikOto bilang. "Kalau mau ngetes mesinnya, gasnya bejek aja mas, tunggu jalanan sepi dulu, baru bisa dites di jalan lurus ini," katanya.

Jalan pun sudah mulai kosong dari mobil-mobil yang lewat, waktunya detikOto menjajal performa mesin CX-5 2.500 cc ini. Brumm, pedal gas pun detikOto langsung injak dengan penuh.

Hasilnya, memang dari segi perpindahan giginya lebih responsif hanya saja masih terasa menyentak atau kasar.
Sayang karena kondisinya tidak memungkinkan detikOto hanya berhasil berlari 60 km/jam di trek lurus kurang lebih sekitar 80 sampai 90 meter.

Tenaga mudah diraih, sebelum kecepatan 60 km atau di 40 km/jam saja tenaga sudah bisa diraih. Ketika detikOto melongok ke speedometer ketika di 40 km/jam rpm berada di 2.000. Itu tenaganya sudah bisa dicapai dan pedal gas masih bisa lebih di bejek lagi. Sayang hanya segitu yang detikOto capai.

Tapi sudah bisa disimpulkan kalau CX-5 2.500 cc ini jauh lebih bertenaga dibanding yang 2.000 cc.
detikOto sebelumnya pernah menjajal CX-5 2.0 liter dari Jakarta hingga Bali dan kalau dibandingkan perbedaan atau peningkatan tenaganya memang cukup berasa.

Jujur saja, detikOto suka dengan responsifnya CX-5. Baik yang 2.000 cc ataupun yang 2.500 cc sama-sama responsif.

Urusan handlingnya juga mantap, didukung tenaga yang mumpuni handling CX-5 juga sangat oke. Itu dirasakan ketika menguji di jalanan berkelok-kelok dan suspensinya cukup nyaman, ketika menghandap lubang ataupun polisi tidur tidak terlalu mengayun dan terlalu keras.


Pengujian fitur i-Stop
Mazda CX-5 2.5L ini dilengkapi dengan fitur i-Stop. Teknologi ini dapat secara otomatis menyalakan dan mematikan mesin ketika kendaraan sedang tidak bergerak agar dapat memaksimalkan efisiensi bahan bakar.

Dalam pengujian ini, detikOto juga menjajalnya. Teknologi i-Stop itu benar-benar aktif dan berfungsi dengan wajar. Hanya saja agar sedikit kasar ketika mesin mati lalu hidup kembali. Transisinya terasa sedikit kasar.

Tapi, jangan khawatir kalau Anda tidak ingin mengaktifkannya ada fitur on/off. Jadi tergantung Anda ingin mengaktifkan atau tidak.

"Dari mesin mati hingga nyala hanya membutuhkan waktu 0,35 detik saja," kata Product Planning MMI Ari Christanto Wibowo kepada wartawan.

Tapi, ketika i-Stop bekerja dan mesin mati, AC tetap nyala, hanya kompresor AC-nya saja yang mati tapi di blower tetap menyala. Jadi tidak perlu takut kepanasan kalau pas i-Stop bekerja.


Kesimpulan
Poin Plus

Sudah tidak asing lagi kalau bicara keunggulan, CX-5 2.500 termasuk mobil yang memiliki banyak keunggulan. Dari segi desain eksterior, interior, fitur, teknologi serta fitur keselamatan yang berlimpah.

Yang menarik yakni tenaganya memang dirasa cukup mumpuni. Tak salah kalau Mazda memasang mesin berkapasitas 2.500 cc di compact crossover SUV andalannya ini.

Dari segi harga juga relatif terjangkau, untuk tipe Touring 2.5 liter dijual Rp 412 juta dan Grand Touring dijual Rp 431 juta. Harga itu on the road Jakarta.

Poin Minus

Menurut detikOto, kekurangan yang ada pada CX-5 2.500 adalah ketika ingin keluar dari bangku kedua pintu dibukannya kurang lebar sehingga penumpang akan merasa kesempitan jika akan keluar.

Teknologi i-Stop-nya bekerja dengan baik, sayang transisi dari mesin mati ke hidup masih sangat kasar.

Lalu yang terakhir perpindahan giginya masih terasa menyentak atau sedikit kasar.
CX-5 2.500 cc yang detikOto coba tipe Touring dengan transmisi otomatis. Perpindahan giginya masih kurang halus. Semoga di generasi berikutnya perpindahan giginya akan jauh lebih baik.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar